Laman

Minggu, 15 April 2012

IP Address

Pada layer internet terdapat protocol yang populer di telinga yaitu Internet Protocol (IP). IP merupakan protocol yang bersifat connectionless dan unreliable.
IP address tidak dikenali oleh hardware jaringan. Hardware hanya mengenal MAC Address. Disini protocol ARP berperan.
Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority).

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Bentuk penulisan IP Address dikenal dengan notasi "doted decimal". Bentuk inilah yang kita gunakan sebagai alamat host.
Contoh penulisan IP address : 01000100 10000001 11111111 00000001
Jika dikonversikan ke bilangan desimal menjadi : 68.129.2551.1

IP Address terdiri dari  dua bagian yaitu bagian

  1. Network Identifier (NetID) yang berperan pembeda antar  network
  2. Host Identifier (HostID) yang berperan sebagai identifikasi host. 
Semua host yang terhubung pada network yang sama pasti memiliki bit network (NetID) sama.

Kelas-kelas IP Address


Terdapat 5 kelas IP Address, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E yang semua itu di desain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi atau pemakai.

IP Address Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya  merupakan HostID.
Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 1.0.0.0 sampai 126.255.255.255
kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan. Ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx

IP Address Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya  merupakan HostID
IP Address kelas B dimulai dari  128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host.

IP Address Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya  merupakan HostID.Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas C dimulai dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.

IP Address Kelas D

Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari  224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address.

IP Address Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255

Alamat Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Loopback AddressAlamat dengan NetID 127 adalah alamat khusus yang digunakan sebagai loopback address. Alamat ini digunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host.
Private Address
Privat Address adaah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT).

Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan private:
Private Address Kelas A :
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
Private Address Kelas B:
172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 65.534 host
Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 254 host.

Sumber Referensi :

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4

TCP dan UDP

Transmission Control Program
Protocol ini memiliki 3 karakterisitk, yaitu :
  1. Connection Oriented => sebelum terjadi pertukaran informasi, 2 aplikasi TCP harus melakukan proses pertukaran kontrol informasi (handshaking).
  2. Reliable => karena menerapkan fitur Flow Control dan Error Detection.
  3. Byte Stream Service => paket dikirimkan secara berurutan (sequencing).
Protocol ini sangat cocok digunakan untuk koneksi yang membutuhkan kehandalan tinggi seperti telnet,FTP,HTTP, dsb

User Datagram Protocol
Protocol ini memiliki karakteristik yang berlawan dengan TCP, yaitu :
  1. Connectionless Oriented => tidak melakukan proses handshaking.
  2. Unreliable => Tidak ada fitur Flow Control dan Error Detection.
  3. Paket dikirmkan secara Unsequencing dan berdasarkan best effort basis
Deteksi kesalahan pada UDP hanya bersifat opsional. Untuk menghasilkan transmisi data yang reliabel, harus dibantu dan dilakukan di tingkat aplikasi.
UDP sangat cocok digunakan pada aplikasi yang membutuhkan query dan responce cepat, seperti tranmisi Audio/Video.

Protocol TCP/IP

Istilah Internet  berasal dari kata internetworking yang berarti kumpulan dari jaringan-jaringan yang menghubungkan komputer dari sistem yang berbeda-beda.

Sejarah Singkat Internet

Internet lahir pada tahun 1960 yang berawal dari proyek riset yang disponsori oleh DARPA (Defense Advance Research Projects Agency). Pengembangan jaringan ini ternyata sukses dan melahirkan ARPANET (Advance Research Projects Agency Network) yang merupakan jaringan komputer pertama di dunia pada akhir tahun 1969. Pada tahun 1990 ARPANET dirubah menjadi INTERNET.

Model referensi DARPA ini kemudian digunakan untuk membangun protokol TCP/IP yang menjadi pondasi bagi jaringan internet. Berbeda dengan Model OSI, Model DARPA memiliki 4 lapisan, yaitu :
  • Network Acces Layer
Lapisan yang identik dengan lapisan Physical dan Data Link Layer pada OSI ini berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan dan memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Jenis Protocolnya : Ethernet, Token Ring, ISDN, Frame Relay,dsb.
  • Internet Layer
Lapisan yang identik dengan Netwok Layer pada OSI ini bertugas menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya. Fungsi penting dari layer ini adalah :
  1. Adressing => melengkapi setiap paket data dengan alamat internet (IP Address)
  2. Routing => Menentukan rute kemana paket data akan dikirimkan.
  • Transport Layer
Lapisan yang identik dengan Transport Layer pada OSI ini berfungsi :
  1. Flow Control => Mengatur kecepatan data supaya penerima data tidak melebihi kemampuannya dalam menerima data.
  2. Error Detection => Jika ditemukan kesalahan dalam paket data, maka penerima tidak akan menerimanya, melainkan dikirim ulang hingga bebas kesalahan.
Ada 2 buah protocol yang digunakan layer ini, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP)
  • Application Layer
Lapisan yang identik dengan Application, Presentation, Session Layer pada OSI ini berfungsi menyediakan layanan / service bagi aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Layer ini menangani high-level protocol, masalah representasi data, proses encoding dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.


Memahami Subnet

Memahami Subnetting?
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Apa tujuan Subnetting?
Apa tujuan Subnetting , Mengapa perlu subnetting atau Apa manfaat subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Sebagai gambaran untuk mengenal teknik subnetting ini contoh kasusnya kira-kira seperti berikut:
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:

Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:

Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:

Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.

Selasa, 10 April 2012

Menghitung Subnetting


Perhitungan Subnetting ini sebenarnya sudah dibahas secara panjang lebar oleh Bapak Romi Satria Wahono dalam artikel beliau Perhitungan Subnetting, Siapa Takut?. Tetapi untuk melengkapi artikel sebelumnya tentang Mengenal Teknik Subnetting, maka sayapun ikut-ikutan mencoba membahas tentang Contoh Soal Perhitungan Subnetting.

Menurut saya (yang baru belajar networking), kunci utama kita melakukan subnetting adalah dengan menentukan subnet mask suatu IP Address dengan menggunakan konsep CIDR (Classless Inter Domain Routing) yaitu metoda pengalamatan IP Address tanpa kelas (classless addressing). Saya sendiri baru mengenal konsep CIDR ini beberapa minggu yang lalu, karena selama ini yang saya tau hanyalah pengkelasan IP Address (classfull addressing).

CIDR menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A, B dan C. CIDR menggunakan "network prefix" dengan panjang tertentu. Prefix length menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai Network ID (masih inget ya bahwa IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID. Network ID tidak sama dengan Network Address. Network ID merupakan bagian dari IP Address sedangkan Network Address adalah IP Address dimana Host ID-nya diset 0 semua ).

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. Misalkan suatu IP Address ditulis 192.168.0.1/27hal ini mengandung arti IP Address tersebut memiliki 27 bit sebagai Network ID.

Menentukan Subnet mask dengan CIDR:
Subnet Mask  atau Netmask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Bit yang menunjukkan Network ID diset 1 dan bit yang menunjukkan Host ID diset 0.

Suatu IP Address 192.168.0.1/27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit sisanya sebagai Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet Mask dari IP Address tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224.

Contoh Soal Perhitungan Subnetting

Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
Jumlah Subnet,
Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
Jumlah Host,
Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
Blok Subnet,
Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut:


Read more: http://www.catatanteknisi.com/2011/02/contoh-soal-perhitungan-subnetting.html#ixzz1rdbxrcP3

Pengertian dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer

Jaringan switch atau hub switching adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan segmen jaringan atau perangkat jaringan.

Switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Fungsi Switch


Switch adalah perangkat telekomunikasi yang menerima pesan dari perangkat yang terhubung dengannya dan kemudian mengirimkan pesan hanya untuk perangkat yang pesan dimaksud atau sebagai sentral/konsentrator pada sebuah network. Hal ini membuat switch adalah perangkat yang lebih cerdas daripada hub (yang menerima pesan dan kemudian mengirimkan ke semua perangkat lain pada jaringan.) karena dapat mengecek frame yang error dan langsung membloknya
Switch jaringan memainkan peran integral dalam kebanyakan jaringan area lokal yang modern Ethernet (LAN). Mid-to-LAN berukuran besar mengandung sejumlah switch dikelola terkait. Kantor kecil / rumah kantor (SOHO) aplikasi biasanya menggunakan switch tunggal, atau semua tujuan-perangkat konvergensi seperti residental gateway untuk mengakses layanan broadband kantor kecil / rumah seperti DSL atau internet kabel.

Dalam sebagian besar kasus, perangkat pengguna akhir berisi router dan komponen yang antarmuka ke teknologi broadband tertentu fisik. Pengguna perangkat juga mungkin termasuk antarmuka telepon untuk VoIP.
Ethernet switch beroperasi pada lapisan data link dari model OSI untuk membuat collision domain yang terpisah untuk setiap port switch.

Dengan 4 komputer (misalnya, A, B, C, dan D) pada 4 port switch, A dan B dapat mentransfer data bolak-balik, sedangkan C dan D juga melakukannya secara bersamaan, dan kedua percakapan tidak akan mengganggu satu sama lain. Dalam kasus hub, mereka semua akan berbagi bandwidth dan jalankan di half duplex, sehingga tabrakan, yang kemudian akan memerlukan transmisi ulang. Menggunakan switch disebut microsegmentation. Hal ini memungkinkan komputer untuk memiliki bandwidth khusus pada point-to-point koneksi ke jaringan dan karena itu berjalan di full duplex tanpa tabrakan.

Peran Switch Dalam Jaringan



Switch dapat beroperasi pada satu atau lebih lapisan dari model OSI, termasuk data link dan jaringan. Perangkat yang beroperasi secara simultan pada lebih dari satu lapisan ini dikenal sebagai switch multilayer.
Dalam switch ditujukan untuk penggunaan komersial, antarmuka built-in atau modular memungkinkan untuk menghubungkan berbagai jenis jaringan, termasuk Ethernet, Fibre Channel, ATM, ITU-T G.hn dan 802,11. Konektivitas ini dapat di salah satu lapisan yang disebutkan. Sementara lapisan-2 fungsi tersebut cukup untuk bandwidth pengalihan dalam satu teknologi, interkoneksi teknologi seperti Ethernet dan token cincin lebih mudah pada lapisan 3.

Perangkat yang interkoneksi pada lapisan 3 secara tradisional disebut router, sehingga lapisan-3 switch juga dapat dianggap sebagai (relatif primitif) router. Dalam beberapa operator selular dan lingkungan lain di mana ada kebutuhan untuk banyak analisis kinerja jaringan dan keamanan, switch dapat dihubungkan antara router WAN sebagai tempat untuk modul analitik. Beberapa vendor menyediakan firewall, [2] [3] jaringan deteksi intrusi, [4] dan analisis modul kinerja yang dapat plug ke port switch. Beberapa fungsi mungkin pada modul gabungan. [5]

Dalam kasus lain, switch digunakan untuk menciptakan citra cermin data yang dapat pergi ke perangkat eksternal. Karena sebagian besar beralih port mirroring hanya menyediakan satu aliran cermin, hub jaringan dapat bermanfaat untuk mengipasi data ke beberapa read-only analisis, seperti sistem deteksi intrusi dan packet sniffers.

Cara Kerja


Switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

Cut through / Fast Forward
  • Switch Jenis ini hanya mengecek alamat tujuan saja (yang ada pada header frame). Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan.
  • Kondisi ini akan dapat mengurangi Latency Time.
  • Kelemahannya tidak dapat mengecek frame yang error dan akan diteruskan ke host tujuan.
  • Switch ini adalah yang tercepat di jenisnya.
Store and Forward
  • Switch ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke host tujuan untuk di cek terlebih dahulu melalui mekanisme CRC (Cyclic Redundancy Check). Jika ditemukan error, maka frame akan "dibuang" dan tidak akan diteruskan ke host tujuan.
  • Switch jenis ini adalah yang paling "dipercaya".
  • Kelemahannya meningkatnya Latency Time akibat proses pengecekan.
Fragment free / Modified cut through
  • Sebuah metode yang mencoba untuk mempertahankan manfaat dari  Store and Forward  dan  Cut through / Fast Forward . Switch akan memeriksa 64 byte pertama dari frame, di mana informasi pengalamatan disimpan. Menurut spesifikasi Ethernet, tabrakan akan terdeteksi selama 64 byte pertama dari frame, sehingga frame yang berada dalam kesalahan karena tabrakan tidak akan diteruskan. Dengan cara ini frame akan selalu mencapai tujuan yang dimaksudkan. Pemeriksaan kesalahan dari data yang sebenarnya dalam paket yang tersisa untuk perangkat akhir.
  • Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum yang dianggap penting untuk menentukan apakan frame error atau tidak.
  • Switch ini  memiliki performance yang cukup baik dan dapat diandalkan.
Adaptive Switching
  • Dirancang untuk beroperasi pada cut-through mode (cut-through switching) normal, tetapi jika tingkat kesalahan sebuah pelabuhan melompat terlalu tinggi, switch secara otomatis reconfigures pelabuhan untuk dijalankan dalam mode store-and-forward.
  • Hal ini mengoptimalkan kinerja switch dengan menyediakan kecepatan yang lebih tinggi dengan menggunakan Cut through / Fast Forward  jika tingkat kesalahan rendah, tapi  kecepatan akan menurun dengan menggunakan Store and Forward  jika tingkat kesalahan yang tinggi.
  • Adaptive switching biasanya secara port-by-port basis.

Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, switch telah diberikan beberapa fitur tambahan yang disebut dengan Multilayer Switch (MLS). Fitur tambahaanya seperti
  1. QoS (Quality of Service)
  2. ToS (Type of Service)
  3. IP Security
  4. dsb......


Sumber Referensi

  1. Residential Gateway
  2. Pengertian Switch di Wiki International
  3. Pengertian Switch menurut Wiki Indonesia






Senin, 09 April 2012

Aspek Keamanan Komputer


Sebelum membahas tentang keamanan komputer, kita harus mengenal apa yang dimaksud dengan keamanan komputer. Cukup banyak pendapat yang dilontarkan oleh para pakar mengenai keamanan komputer, misalnya seperti :

Computer Security is preventing attackers from achieving objectives through unauthorized access or anauthorized use of computers and networks.
(John D. Howard, “An Analysis Of Security Incidents On The Internet 1989 - 1995”)



A computer is secure if you can depend on it and its software
to behave as you expect. (Garfinkel and Spafford)

dan masih banyak lagi pendapat yang berkaitan dengan keamanan komputer.



Menurut Garfinkel, aspek keamanan komputer terdiri dari :
  1. Privacy/Confidentiality => Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Menggunakan Enkripsi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan.
  2. Integrity => Usaha untuk menjaga informasi agar tetap utuh, tidak diubah, baik ditambah maupun dikurangi kecuali mendapat izin dari pemilik informasi. Virus maupun Trojan Horse merupakan salah satu contoh dari masalah dan penggunaan antivirus,enkripsi dan digital signatures merupakan salah satu usaha untuk menangkalnya.
  3. Authentication => metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Penggunaan Acces Control seperti Login dan Password adalah salah satu usaha untuk memenuhi aspek ini. Digital Signature dan Watermarking merupakan salah satu usaha untuk melindungi intelectual property.
  4. Availability => Informasi tersedia manakala dibutuhkan. Contoh serangannya adalah DoS attack dan MailBomb.
Berkaitan dengan aspek security diatas, menurut W Stallings ada beberapa kemungkinan serangan terhadap keamanan sistem informasi, yaitu :
  1. Interruption => Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service attack”.
  2. Interception => Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).
  3. Modification => Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset.Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah isi dari web site dengan pesan-pesan yang merugikan pemilik web site.
  4. Fabrication => Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer.
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana
informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.

Jaringan Komputer

Jaringan Komputer yang seringan disebut jaringan, adalah sekumpulan komponen hardware dan komputer yang saling berhubungan satu sama yang lain yang memungkinkan untuk bertukar informasi.
Jaringan dapat diklasifikasikan menurut berbagai karakteristik seperti media yang digunakan untuk transportasi data, komunikasi protokol yang digunakan, skala, topologi, dan ruang lingkup organisasi.
Berdasarkan luas area, dapat dibedakan menjadi
  1. PAN (Personal Area Network)
  2. LAN (LocalA rea Network)
  3. NAN (Near-me Area Network)
  4. CAN (Campus Network)
  5. Backbone Network
  6. MAN (Metropolitan Area Network)
  7. WAN (Wide Area Network)
  8. Internet
  9. Interplanetary Internet
Berdasarkan media penghantar, dapat dikelompokkan menjadi :
  • Wire Network 
Wire Network merupakan jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar yang terbuat dari tembaga dan serat optic.
Urutan teknologi kabel berikut dari yang paling lambat untuk kecepatan transmisi hingga tercepat.
  1. Twisted Pair 
  2. Coaxial Cable 
  3. Serat Optic
  • Wireless Network
Wireless Network merupakan jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio atau cahaya. Saat ini sudah banyak fasilitas umum yang menyediakan layanan ini, sehingga memudahkan melakukan akses internet menggunakan perangkat, seperti handphone,laptop,PDA,dan pernagkat mobile lainnya. Frequenzy gelombang radio yang digunakan biasanya antara 2,4 GHz - 5,8 GHz. Untuk cahaya umumnya hanya untuk kalangan terbatas dan hanya melibatkan 2 titik saja (point to point)

Berdasarkan pola pengoperasian, dapat dikelompokkan menjadi :
Peer to peer merupakan jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Kekurangan dari jenis ini adalah masalah pada manajemen dan security, dimana cukup sulit untuk mengawasi jika jaringan komputer sudah terlalu banyak.
Client server merupakan jenis komputer yang salah satunya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain (Client).

Demikian Tulisan ini dibuat semoga dapat membantu pembaca untuk memahami tentang jaringan komputer. Jika ada kekurangan maupun kesalahan, mohon untuk dapat dibantu dikoreksi melalui kolom komentar.

Terima Kasih

Lapisan OSI

Siapa saja yang akan menekuni dunia jaringan komputer sudah selayaknya meluangkan waktu untuk mempelajari model referensi standar yang disebut Open Systems Interconnection (OSI).
Lembaga yang memplubikasikan model OSI adalah International Organization for Standardization pada tahun 1984. Model OSI menjadi acuan bagi siapa saja yang ingin memahami cara kerja jaringan komputer.
Secara umum Model OSI dibagi menjadi 7 lapisan, yaitu :

  1. Physical
  2. Data Link
  3. Network
  4. Transport
  5. Session
  6. Presentation
  7. Application
Untuk memudahkan, kita dapat menggunakan akronim dari tiap-tiap layer,seperti :

Anak - Pak - Soleh - Tidak - Nakal - Dan - Pintar

Ketujuh layer tersebut secara fungsional dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
  • Layer 5 s/d 7  sebagai Application Layer/Upper Layer. Segala sesuatu yang berkaitan dengan user interface,data formatting, dan communication session ditangani oleh Upper layer.
  • Layer 1 s/d 4 sebagai Data Flow Layer/Lower Layer.
Perangkat Network jika kita kaitkan dengan Layer OSI, adalah
  • Router => bekerja pada layer 3 yang bertugas sebagai mengatur pengalamatan (addressing) dan penentuan rute (Routing).  Saat ini sudah kembangkan Router yang dapat bekerja pada layer 4 yang memiliki fungsi tambahyan sebagai Firewall.
  • Bridge => bekerja pada layer 2 yang bertugas untuk mengenali alamat hardware (MAC address). Biasanya digunakan untuk menghubungkan network yang menggunakan teknologi sejenis.
  • switch => bekerja pada layer 2
  • Hub => bekerja pada layer 1
  • Repeater => bekerja pada layer 1 yang digunakan untuk memperkuat signal.
Demikian tulisan ini dibuat semoga dapat membantu para pemula untuk mempelajari Jaringan Komputer. jika ada kekurangan atau kesalahan, bisa ditulis pada kolom komentar. Semoga bisa saling melengkapi.
Sebagai Referensi, bisa diliat :
  1. Internet Protocol Suite
  2. OSI Model
  3. http://computer.howstuffworks.com/osi.htm


Minggu, 08 April 2012

Pengertian Router dan Routing

Router adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi topologinya seperti Bus, Ring, maupun Star.


Definisi Router Menurut Wikipedia Indonesia


Router adalah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai Routing. proses penghalaan terjadi pada Model OSI layer 3

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN)

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server.

Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.


Router juga digunakan untuk membagi network besar menjadi beberapa buah subnetwork. Setiap subnetwork seolah-olah "terisolir" dari network lain. Hal ini dapat membagi-bagi traffic yang akan berdampak positif pada performance network.


Sebuah Router memiliki kemampuan Routing. Artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi akan dilewatkan. Apakah ditujukan untuk host lain yang satu netwotk maupun berbeda network.


Routing dengan kata lain adalah Proses dari penentuan sebuah path yang di pakai untuk mengirim data ke tujuan tertentu
Jika paket tersebut ditujukan untuk host pada network lain, maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket ditujukan untuk host yang satu network, maka router akan menghalangi paket keluar, sehingga tidak membanjiri network lain.


Jenis Router



Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Perbedaan Router dan Bridge

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.


Tulisan ini saya rangkum dari berbagai sumber terutama modul kuliah jaringan komputer yang pernah saya dapatkan


Sumber referensi


  1. Router di Wiki Indonesia
  2. Router di Wiki International



Sabtu, 07 April 2012

Google Chrome

Google Chrome merupakan Web Browser dari google yang menawarkan Kecepatan, Kesederhanaan, dan Keamanan.

Google Chrome dan Kecepatan

Ada banyak aspek untuk mempercepat peramban dan Chrome dirancang agar bekerja secepat dan seresponsif mungkin. https://www.google.com/chrome/intl/id/more/speed.html

Google Chrome dan Keamanan Peramban

Google Chrome disertai fitur untuk membantu melindungi Anda dan komputer dari situs web berbahaya saat meramban web. Chrome menggunakan teknologi seperti Penjelajahan Aman, kotak pasir, dan pembaruan otomatis guna membantu melindungi Anda dari serangan phishing dan perangkat lunak jahat. https://www.google.com/chrome/intl/id/more/security.html

Untuk mendownload => https://www.google.com/chrome/eula.html?hl=id&brand=CHMB&utm_campaign=id&utm_source=id-ha-apac-id-sk&utm_medium=ha&installdataindex=homepagepromo

Kamis, 05 April 2012

CCleaner 3.17.1689

CCleaner adalah freeware sistem optimasi,privasi dan alat membersihkan yang akan menghapus file yang tidak terpakai dari sistem anda. Memungkinkan Windows anda berjalan cepat dan membebaskan ruang disk. Software ini juga membersihkan jejak aktivitas Online anda. Selain itu, CCleaner juga mengandung Registry Cleaner dengan fitur lengkap dan bebas Spyware maupun Adware


Download dari :

Auslogics Disk Defrag 3.4.1.0

Auslogics Disk Defrag dirancang untuk optimasi cepat dari disk modern saat ini sulit.Mendapatkan kinerja maksimum dari investasi Anda mahal hardware. Dan itu benar-benar GRATIS.


Hard disk yang jauh komponen paling lambat dalam komputer Anda. CPU dan memoribekerja lebih cepat daripada hard disk karena tidak memiliki bagian yang bergerak.Oleh karena itu disk terfragmentasi sering menjadi hambatan dari kinerja sistem.


Selain menyebabkan slowdowns, fragmentasi membuat kepala hard disk drive seringbergerak ketika membaca file yang mengarah ke freeze-up dan sistem crash. Hal ini penting untuk menjaga disk Anda defragmented dan dioptimalkan sebanyak mungkin.


Mendapatkan performa terbaik dari investasi Anda mahal hardware, meningkatkan kinerja PC anda, dan stabilitas.


Fragmentasi Disk menyebabkan menurunnya sistem, PC crash, lambat startup dan shutdown dan kadang-kadang untuk kegagalan sistem.


fitur:
  1. Meningkatkan kinerja komputer dan stabilitas
  2. Meningkatkan produktivitas Anda - tidak lebih menunggu file untuk membuka
  3. Defragment disk hanya dalam beberapa menit
  4. Disk yang berguna fragmentasi peta dan laporan rinci fragmentas
Link => {Download}

Cara Mengatasi IDM yang diblock / Fake Serial Number ?

  1.  Sebelumnya Uninstall dulu IDM nya 
  2. Sekarang msuk ke Run. caranya klik Start >> Run, di kolom open ketik regedit,klik Ok, kemudian cari HKEY_LOCAL_MACHINE >> SOFTWARE  >> Internet Download Manager,, hapus yang Internet Download Manager.